Total Tayangan Halaman

Selasa, 05 Mei 2015

Kejadian Luar Biasa ( KLB) Campak di Desa Pasui Kecamatan Buntu Batu

Kejadian Luar Biasa ( KLB) Campak di Desa Pasui Kecamatan Buntu Batu Tahun 2014

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu Wabah Penyakit.
Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004. Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/91, tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa. Menurut aturan itu, suatu kejadian dinyatakan luar biasa jika ada unsur:
  • Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
  • Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
  • Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
  • Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

Proses Penyelidikan Kasus dugaan KLB Campak di Desa Pasui Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang

KLB Campak terjadi pada Bulan Januari 2014, dimana ditemukan lebih dari 20 penderita denngan cluster Seokal Dasar. Hampir semua murid Kelas III dan IV terkena penyakit Campak. 

Penyakit Campak
Penyakit campak merupakan salah satu penyakit yang cukup terkenal di masyarakat kita, maka tak heran banyak sekali istilah untuk penyakit campak ini, misalnya di Enrekang disebut dengan penyakit Sarampa.

Dalam bahasa kedokteran penyakit campak disebut sebagai morbili, measles, ataurubeola merupakan penyakit infeksi virus yang sangat menular, umumnya mengenai anak-anak yang ditandai dengan demam, ruam (hampir) sekujur tubuh, batuk, pilek, mata merah, dan Sakit tenggorokan.

  • Gejala Campak
Orang rentan yang terpapar virus campak, akan mengalami gejala campak setalah tujuh sampai 14 hari kemudian. Tanda dan gejala yang menjadi ciri ciri campak meliputi:
  1. Demam
  2. Batuk kering
  3. Hidung Ingusan (pilek)
  4. Sakit tenggorokan
  5. Mata merah meradang (konjungtivitis)
  6. Peka terhadap cahaya
  7. Diare
  8. Koplik’s spot (Bintik-bintik kecil berwarna putih dengan warna putih kebiruan di tengahnya, di temukan pada lapisan dalam pipi).
  9. Ruam kulit berwarna merah kecil-kecil rapat dan merata, hampir seluruh tubuh.

Untuk mempermudah mengingat tanda dan gejala campak, maka disingkat sebagai 3C, Cough (batuk), 
  • Coryza (peradangan selaput mukosa), dan 
  • Conjunctivitis (mata merah meradang) atau ada juga yang mengartikan 
  • yang terakhir dengan Koplik’s spots.
Gejala gejala campak diatas muncul secara berurutan, yang memakan waktu tiga hingga empat minggu. Berikut urutannya:
Masa Inkubasi.
Selama 7 hingga 14 hari setelah seseorang yang rentan terpapar virus campak. Tidak ada gejala apapun pada tahap ini.
Tanda dan gejala nonspesifik.
Campak biasanya dimulai dengan demam ringan sampai sedang, sering disertai dengan batuk terus-menerus, pilek, radang mata (konjungtivitis), sakit tenggorokan serta diare. Penyakit yang relatif ringan ini bisa berlangsung dua atau tiga hari.
Penyakit akut dan ruam.
Ruam terdiri dari bintik-bintik merah kecil, beberapa di antaranya sedikit menimbul. Ruam campak di mulai dari wajah, terutama di belakang telinga dan di sepanjang garis rambut. Beberapa hari kemudian, ruam menyebar ke lengan dan badan, lalu ke paha hingga kaki. Pada saat yang sama, demam meningkat tajam, seringkali hingga mencapai 40 C.
Periode menular
Siapa saja yang mengalami penyakit campak ini akan dapat menyebarkan virus ke orang lain selama sekitar 8 hari, yaitu 4 hari sebelum ruam muncul dan 4 hari setelah ruam muncul.
Ingat gejala di atas, jangan salah, karena ada yang mirip yaitu campak jerman atau rubella.
Penyebab dan Cara Penularan Campak
Penyebab Penyakit campak adalah virus campak (measles virus) yang sangat menular. Virus ini ditemukan pada lendir di hidung dan tenggorokan penderita campak. Oleh karena itu, penyakit campak ini menular lewat saluran pernafasan, yaitu ketika penderita campak batuk, bersin atau berbicara, ia akan dapat menulari orang-orang disekitarnya. Penularan juga bisa terjadi ketika tetesan bersin, batuk yang tersentuh, kemudian tangan yang menyentuhnya tadi digunakan untuk mengucek mata, hidung, ataupun menyentuh mulut.
Cara mencegah Campak
Karena penyakit campak ini sangat menular, maka jika ada yang menderita campak harus berhati-hati, berikut cara mencegahnya:
  • Isolasi. Karena campak sangat menular sekitar empat hari sebelum muncul ruan sampai empat hari setelahnya, maka penderita campak sebaiknya tidak kembali ke kegiatan di mana mereka berinteraksi dengan orang lain. Hal ini untuk melindungi teman ataupun keluarga agar tidak tertular campak terutama bagi mereka yang belum di imunisasi campak.
  • Vaksinasi. Vaksinasi atau imunisasi campak termasuk program imunisasi wajib, diberikan kepada bayi di atas enam bulan. Di indonesia imunisasi campak umumnya diberikan pada usia 9 bulan. Dengan imunisasi campak ini diharapkan dapat mencegah anak agar tidak terkena penyakit campak, atau setidaknya dapat mengurangi risiko komplikasi (campak yang berat) jika ternyata tetap terkena penyakit campak.